Rumah Tangga Negara (RTN) atau Pemerintah
Rumah Tangga Negara (RTN) atau pelaku ekonomi dari pemerintah, di mana RTN adalah pelaku ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Peran rumah tangga pemerintah atau RTN sebagai pelaku ekonomi adalah sebagai berikut:
Itu dia beberapa peran RTN bagi RTK dan RTP yang perlu Sobat Zenius ketahui.
Diagram Lingkar (Circular Flow Diagram)
Setelah kita mengenal para pelaku ekonomi yaitu RTP, RTK, RTN, dan masyarakat luar negeri, sekarang kita akan membahas mengenai hubungan antara pelaku ekonomi dalam bentuk diagram lingkar atau Circular Flow Diagram.
Yuk, sekarang lanjut bahas tentang hubungan pelaku ekonomi 2 sektor, hubungan pelaku ekonomi 3 sektor serta hubungan pelaku ekonomi 4 sektor.
Pengertian ekspansi ekonomi
Ekspansi ekonomi yang menjadi topik bahasan kali ini pada dasarnya identik dengan adanya perkembangan ekonomi tepatnya dalam pola konjungtur. Yang dimaksud dengan pola konjungtur di sini yaitu proses pertukaran naik dan turunnya kemajuan serta kemunduran ekonomi yang terjadi secara bergantian.
Tentunya kenaikan atau perkembangan ekonomi terjadi dengan disertai adanya beberapa tanda atau gejala yang mengikutinya.
Indikator ekspansi ekonomi
Beberapa hal yang terjadi misalnya di suatu negara sebenarnya bisa saja dilihat dan diketahui dari beberapa gejala atau fenomena sosial yang terjadi di sekitar kita. Salah satu hal yang menjadi indikator bagi kenaikan atau perkembangan ekonomi ini misalnya saja seperti misalnya kenaikan harga di pasaran.
Tanda lainnya yang juga bisa dijadikan sebagai indikator atau tanda bagi kenaikan atau perkembangan ekonomi di suatu negara misalnya meningkatnya jumlah uang yang beredar. Selain itu, peningkatan produksi dan juga konsumsi juga bisa dipandang sebagai gejala dari ekspansi ekonomi.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ekspansi ekonomi adalah peningkatan tingkat kegiatan ekonomi, serta barang dan jasa yang tersedia. Ini adalah periode pertumbuhan ekonomi yang diukur (misalnya) dengan kenaikan PDB riil.[1][Verifikasi gagal][2] Penjelasan fluktuasi kegiatan ekonomi agregat antara ekspansi dan kontraksi ekonomi ("boom" dan "bust" dalam "siklus bisnis") merupakan salah satu perhatian utama ekonomi makro.[3]
Biasanya ekspansi ekonomi ditandai dengan peningkatan produksi dan pemanfaatan sumber daya. Pemulihan ekonomi dan kemakmuran adalah dua fase ekspansi yang berurutan, sedangkan resesi didefinisikan sebagai dua periode penurunan PDB. Ekspansi dapat disebabkan oleh faktor-faktor eksternal ekonomi, seperti kondisi cuaca atau perubahan teknis, atau oleh faktor-faktor internal ekonomi, seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter, ketersediaan kredit, tingkat suku bunga, kebijakan peraturan atau dampak lain pada insentif produsen. Kondisi global dapat memengaruhi tingkat aktivitas ekonomi di berbagai negara.[butuh rujukan]
Kontraksi dan ekspansi ekonomi berhubungan dengan hasil keseluruhan dari semua barang dan jasa, sedangkan istilah "inflasi" dan "deflasi" mengacu pada kenaikan dan penurunan harga komoditas, barang dan jasa dalam kaitannya dengan nilai uang.[butuh rujukan]
Pada tingkat mikroekonomi, ekspansi dapat melibatkan perluasan skala perusahaan. Cara-cara ekspansi meliputi ekspansi internal dan integrasi. Ekspansi internal berarti perusahaan memperbesar skalanya dengan membuka cabang, menciptakan produk baru, atau mengembangkan bisnis baru. Integrasi berarti perusahaan memperbesar skalanya dengan mengambil alih/merger dengan perusahaan lain.[butuh rujukan]
Ekspansi ekonomi adalah periode ketika aktivitas ekonomi agregat meningkat. Pada fase ini, siklus bisnis dan PDB riil tumbuh selama dua kuartal atau lebih berturut-turut, bergerak dari palung ke puncak. Hal ini terjadi biasanya disertai dengan peningkatan lapangan kerja, kepercayaan konsumen, dan pasar ekuitas. Ekspansi juga disebut sebagai pemulihan ekonomi.
Pemulihan ekonomi dan kemakmuran adalah dua fase ekspansi yang berurutan. Ekspansi ekonomi dapat disebabkan oleh faktor-faktor eksternal ekonomi, seperti kondisi cuaca atau perubahan teknis, atau oleh faktor-faktor internal ekonomi, seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter, ketersediaan kredit, suku bunga, kebijakan regulasi, atau dampak lain pada produsen. Kondisi global dapat mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi di berbagai negara.
Baca Juga: Apa Itu Ekspansi?
Naik turunnya pertumbuhan ekonomi bukanlah fenomena yang tidak bisa dijelaskan. Seperti halnya cuaca, perekonomian diyakini mengikuti jalur melingkar yang terus berulang dari waktu ke waktu. Proses ini disebut siklus bisnis dan dipecah menjadi empat fase yang berbeda dan dapat diidentifikasi, yaitu:
Perekonomian bergerak keluar dari resesi. Uang mudah untuk dipinjam, bisnis membangun persediaan lagi dan konsumen mulai berbelanja. PDB naik, pendapatan per kapita tumbuh, pengangguran menurun, dan pasar ekuitas umumnya berkinerja baik.
Fase ekspansi akhirnya mencapai puncaknya. Permintaan yang tajam menyebabkan harga barang melonjak dan tiba-tiba indikator ekonomi berhenti tumbuh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami Editor: Fajria Anindya Utami
Sedang memuat... Harap Tunggu
Berekspansi dalam bisnis tentu akan mendatangkan banyak manfaat bagi bisnis Anda. Maka dari itu, setiap pengusaha yang ingin terus berkembang akan bergegas melakukan ekspansi bisnisnya. Berikut adalah 7 manfaat dari ekspansi bisnis menurut smartbisnis.co.id.
1. Pertumbuhan atau Diversifikasi
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki risiko adanya produk baru. Selain itu, dengan melakukan ekspansi bisnis, seperti merger atau akuisisi, perusahaan Anda dapat mengurangi pesaing. Setelah pesaing berkurang, Anda dapat lebih fokus menjalankan bisnis Anda.
Sinergi yang baik antara Anda dan perusahaan merger akan menghasilkan tingkat skala ekonomi. Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan. Dengan kerja sama yang bagus dan komitmen, Anda dapat melanjutkan bisnis dengan lebih percaya diri.
Anda dapat bergabung dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga daya pinjam perusahaan Anda meningkat sementara kewajiban keuangan menurun.
4. Menambah Keterampilan Manajemen atau Teknologi
Dengan berekspansi, Anda dapat menambah keterampilan manajemen perusahaan atau teknologi dari perusahaan merger Anda. Hal ini juga berlaku terhadap para karyawan Anda sehingga produktivitas kerja meningkat.
5. Pertimbangan Pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini, perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun, merger tidak hanya karena keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimalisasi kesejahteraan pemilik.
6. Meningkatkan Likuiditas Pemilik
Merger antar-perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
7. Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain dan membiayai pengambilalihannya dengan utang karena beban utang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Beberapa orang mungkin sudah paham benar dengan istilah ekspansi ekonomi terlebih lagi mereka yang memang setiap harinya bergelut dengan bidang perekonomian. Namun kamu mungkin saja belum paham benar mengenai arti dari ekspansi ekonomi serta berbagai hal yang berkaitan dengannya.
Bisa saja istilah ekspansi sudah dipahami dengan jelas makna dan pengertiannya sedangkan ekspansi ekonomi masih menjadi pertanyaan bagi kamu. Untuk tahu lebih jelas mengenai apa itu ekspansi ekonomi, kamu bisa langsung simak penjelasan di bawah ini.
Baca Juga: BRI Shop Master Class, Ribuan Mitra Merchant Ekspansi Bisnis ke Online
Ekspansi ekonomi bisnis
Suatu ekspansi ekonomi rupanya juga sering dikaitkan pula dengan istilah lainnya seperti misalnya istilah ekspansi bisnis. Pada dasarnya, dunia bisnis memang berkaitan dengan bidang ekonomi maka tak heran bila ekspansi ekonomi ini dikaitkan dengannya.
Ekspansi bisnis sendiri umumnya ditandai dengan terciptanya pasar baru yang disertai pula dengan semakin banyaknya perekrutan karyawan sekaligus ekspansi perusahaan dengan cara pembangunan cabang yang baru. Ekspansi bisnis ini juga bisa disebut dengan istilah perluasan bisnis yang menjadi tanda dari kesuksesan bisnis.
Terjadinya inflasi akibat ekspansi ekonomi
Adanya ekspansi ekonomi yang cenderung meningkatkan permintaan konsumen juga cenderung menimbulkan terjadinya inflasi. Jika inflasi sampai terjadi maka akan terjadi peningkatan harga jual bagi semua produk yang ditawarkan oleh produsen pada konsumen.
Kamu mungkin bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya jika inflasi ini terus terjadi dan tidak bisa dihentikan lajunya. Bisa saja kondisi negara menjadi lebih baik namun juga bisa mengalami dampak negatif.
Baca Juga: Teken Nota dengan Kemenlu, Pertamina Siap Ekspansi di Pasar Global
Kini kamu telah memahami dengan lebih baik ekspansi ekonomi yang bisa terjadi kapan saja. Periode ini sebenarnya menunjukkan adanya peningkatan yang bisa dibilang baik lepas dari segala dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya.
Ekspansi global menjadi strategi yang semakin penting bagi perusahaan dalam meraih pertumbuhan dan keunggulan kompetitif di pasar global yang dinamis. Namun, ekspansi tersebut juga menghadirkan tantangan signifikan bagi manajemen strategi perusahaan, seperti perbedaan budaya, regulasi, dan kondisi pasar lokal. Ekspansi sendiri merupakan suatu usaha untuk mengembangkan atau memperdalam jaringan usaha suatu perusahaan, baik itu dalam hal produksi maupun distribusi. Suatu perusahaan yang ingin melakukan ekspansi secara global harus dapat fokus dan menerapkan strategi agar dapat berjalan sesuai rencana. Metode kualitatif yang bersifat studi pustaka dan literature review merupakan pendekatan yang di pilih dalam penelitian ini dengan menggunakan data tertulis berupa manuskrip, dokumen, buku, jurnal, artikel, dan bahan pustaka lainnya sebagai sumber data primer. Pada metode penelitian ini, peneliti mengumpulkan, menganalisis, dan mengembangkan data dari berbagai sumber literatur yang berkaitan dengan topik penelitian. Strategi ekspansi global memerlukan perencanaan yang matang dan komprehensif dengan menerapkan manajemen strategi yang tepat untuk diterapkan dalam melakukan ekspansi global seperti melakukan riset pasar yang mendalam untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan budaya konsumen di pasar global yang dituju agar dapat menyesuaikan produk, layanan, dan strategi pemasaran dengan kondisi lokal. Selain itu, membangun aliansi strategis atau melakukan akuisisi perusahaan lokal juga dapat membantu perusahaan mempercepat proses ekspansi dan meminimalkan risiko kegagalan. Namun, perusahaan juga perlu memperhatikan risiko yang terkait dengan ekspansi global dan menyesuaikan strategi mereka dengan transisi dari pasar domestik ke pasar global.
Sobat Zenius masih ingat nggak nih kegiatan ekonomi terdiri dari produksi, distribusi dan konsumsi. Agar kegiatan ini dapat terjadi, tak lupa ada yang dinamakan pelaku ekonomi. Apa sih itu?
Oh iya pembahasan yang lebih jelas mengenai kegiatan ekonomi udah pernah dibahas di artikel mengenai Ilmu Ekonomi dan Permasalahannya.
Pada artikel ini kita bakal bahas peran pelaku ekonomi yang terdiri dari Rumah Tangga Produsen (RTP), Rumah Tangga Konsumen (RTK), Rumah Tangga Negara (RTN) atau pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri atau Internasional.
Selain itu, kita juga akan membahas hubungan antar pelaku ekonomi dalam Diagram Lingkar atau Circular Flow Diagram beserta peran rumah tangga konsumen, produsen, dan tata negara.
Yuk, kita kupas tuntas satu-satu!
Penyebab ekspansi ekonomi jangka pendek
Berbagai hal bisa saja menjadi penyebab dari terjadinya ekspansi ekonomi di suatu wilayah negara. Salah satunya adalah harga input yang meliputi upah nominal dan bahan baku. Selain itu, pajak bisnis juga bisa saja menjadi faktor bagi terjadinya ekspansi ekonomi.
Tidak hanya itu saja namun apresiasi mata uang dan peningkatan produktivitas yang berasal dari kemajuan teknologi juga bisa menyebabkan terjadinya peningkatan ekonomi.
Masyarakat Internasional atau Luar Negeri
Karena memiliki SDA dan juga SDM yang berbeda-beda, suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, oleh karena itu peran masyarakat internasional atau masyarakat luar negeri sangat penting, yaitu dalam kegiatan ekspor dan impor.
Peran masyarakat luar negeri dalam perekonomian adalah sebagai berikut:
Penyebab ekspansi ekonomi dari luar
Pendorong terjadinya peningkatan ekonomi juga bisa saja berasal dari suatu kondisi misalnya karena adanya harapan pendapatan dan kekayaan yang meningkat khususnya oleh konsumen. Selain itu, adanya kebijakan moneter ekspansif misalnya suku bunga yang rendah juga bisa saja menyebabkan ekspansi ekonomi.
Lebih jauh lagi, beberapa hal seperti kebijakan fiskal dan juga pertumbuhan ekonomi global juga dapat menimbulkan terjadinya ekspansi ekonomi di suatu negara. Sehingga, hal ini sedikit banyak menjadi salah satu poin yang memang berpengaruh pada terjadinya ekspansi dalam bidang ekonomi.